Hilang
(Bercengkrama
Dengan Bayang)
Malam ini, sisa hujan masih membekas di
daun delima
Daun
riak yang sisakan bekas lambai
tanganmu
Kala saat suatu sore yang entah dimusim kapan kau tersenyum
Menarik kornea untuk melihat lambaian sutra
di atas keningmu
Dan lalu ku mendekap saat sisa hujan masih
ada di ujung daun
Malam ini, sisa hujan masih membekas
Daun delima masih melambai, memanggil atma
yang sama
Dan kau tampak menatap kosong dalam
pantulan cahaya
Namun tetap menarik korneaku untuk melihat bulir
di dagumu
Dan tanganku hampa untuk mendekap
Malam ini, sisa hujan masih mendekap
Aku terpatri dalam nuansa rindu kosong
Saat kau menjadi nyayian dalam dawai yang
ku petik
Saat kau menjadi bait puisi dalam syair
yang ku tulis
Dan aku makin merindu
Malam ini, sisa hujan masih membekas
Daun delima tetap melambai seperti lentik
jarimu
Dan
korneaku tak dapat lagi melihat sisa senyumu
Tak ada lagi uraian sutra di atas keningmu,
ya,, tak ada lagi
Dan ku tak mampu bergeming
Malam ini, sisa hujan masih membekas
Namun
kau tak lagi menjadi nyanyian dalam dawaiku
Bahkan kau sirna dalam baris bait syairku
Korneaku kosong, saat bayangmu tak lagi bercengkrama
Dan aku t’lah mati dalam rasa
Rasa ini, Tangerang (11/11/13) – Toto cy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar