T’rimakasih Guruku
(Untuk sesuatu yang tak pernah terungkap)
Guruku, Kutatap kini cakrawala biru
Berarak mengembang di hiasi bilur pelangi
Membaitkan kata yang selalu tersusun rapih, untuk jasamu
Guruku, kaulah
biduk diantara gelombang itu
Yang membawaku mengarungi samudra luas
Yang membawaku untuk mengenal kerasnya gelombang
Yang membawaku untuk mengerti arti hamparan luas
Guruku, engkau kenalkan aku ilmu
Engkau berikan aku cahaya dalam jalan yang remang
Lalu jadikan aku sesuatu yang lebih bermakna
Hingga aku mengenal betapa terang jalan ini
Guruku, jika ingin kusematkan dalam perpisahan ini
Hanyalah rasa ‘Trimakasihku untukmu’
Yang mewakili seluruh jasa yang engkau berikan
Lalu kan terus ku gapai seluruh ilmu, asa dan do’amu
guruku
‘Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa’
Akhir Untuk Awal (Dari Rasa T’rimakasihku)
Ini adalah sebuah epos besar
Ini adalah sebuah awal dari akhir pertemuan kita
Guruku, engkau telah sematkan aku ilmu
Engkau telah bukakan aku jalan
Dengan pelita yang kau berikan kepada kami
Disini, di akhir pertemuan kita
Ada sebuah awal yang telah engkau titipkan kepada kami
Sebuah langkah yang harus kami raih
Sehingga pundak kami dapat memikul negri ini
‘menjadi Negeri harapan’
Terimakasih Guruku, ilmu yang kau berikan
Akan aku jadikan pelita
tatkala mata ini gelap
Kan kujadikan haluan tatkala langkah ini bimbang
Kan kujadikan pegangan tatkala keseimbangan kami mulai
labil
Engkau adalah embun penyejuk dalam kehausan
Terimakasih untukmu, guruku..
Engkau petriot kami
Maka inilah yang mampu kami ungkapkan
Terpujilah Wahai
Guruku
Terpujilah wahai Guruku
Kata ini mewakili perjuanganmu
Kar’na hadirmu bak embun penyejuk
Yang telah membasuhi berjuta kehausan
Jasamu mengalir di berbagai relung
kehidupan kami
Engkau laksana pelita yang menerangi
langkah-langkah kecil kami
Sehingga kegelapan ini menjadi terang
Sehingga kebutaan ini menjadi jelas
Kau bukakan kami satu jalan terang
Dari rimbun hidup yang remang dan kelabu
Terpujilah wahai Guruku
Terpujilah wahai Guruku
Karena
kau telah memberi warna
Karena kau telah membuka berbagai pilihan
Kaulah patriot kami
Kaulah pahlawan bagi kami
T’rimakasih Guruku
Jasamu takkan pernah pudar...
Terpujilah Dalam T’rimakasihku
Terpujilah
wahai Guruku
Untaian kata
itu adalah wujud bakti yang telah engkau berikan kepada kami
Kami takan bisa
membalas budi, bhakti dan jasamu
Karena sebuah
pelita yang engkau berikan
Niscaya takan
padam sampai kapanpun
Engkaulah hujan
dalam kegersangan kami
Engkaulah air
dalam kedahagaan kami
Engkaulah angin
dalam kehampaan kami
Kan kami
teruskan asa dan jasamu
Ini bukanlah
perpisahan kita
Tapi ini adalah
awal langkah kami
Yang telah
engkau bekali dengan cakrawala
Terimakasih
Guruku, terimakasih
Pelita Yang Kan Terus Abadi
(Dari Penyesalan yang tak pernah terungkap)
Guruku, ini adalah ahkir
Ini adalah sesuatu yang telah usai
Dimana mata tombak ini telah kau lepas
Aku harus berjalan dengan sendiri
Aku harus melangkah dengan sendiri
Engkau tak lagi menemani
Apakah aku kan mampu, Guruku ?
Tak ingin rasanya akhir ini datang
Tak ingin rasanya
kebersamaan ini usai
Setelah enam tahun engkau mengasuhku
Memberiku ketulusan ilmu
Membukakan
cakrawala dengan haluanmu
Memberiku cahaya dengan pelitamu
Guruku, andai waktu dapat berputar kembali
Aku ingin engkau tetap bersamaku
Aku berjanji akan turuti semua nasehatmu
Karena engkau pelita yang terangi hidupku
Engkau beri kami ilmu dengan tulus dan cintamu
Guruku walau ini adalah akhir
Walau ini telah usai
Tapi yakinlah..
Engkau tetap pelita abadi di hati kami