Mengharap Kau Pulang
Aku
berjalan atas kata yang pernah kita sepakati , dahulu,,
Sesungging
senyum tabur harap dalam renyah candamu
Aku
merasa titik embun menyejukan dahaga
Dan
kau menabur kelopak-kelopak bunga saat
surya mulai menepi
Rindu, harap dan syahdu balut hati tuk memelukmu
Kau
bintang yang menuai asa
Yang
mengajakku untuk berjalan dalam titian samar
Dan
aku tergelincir, sakit namun tetap
kubangkit lagi
Aku
tersesat dalam hanyut deras rasa
Banyak
tangan disitu melambai untuk ku raih
Namun
tetap kubiarkan , aku terseret dan tenggelam dalam luka-luka
Sampai
pada Saat tangan-tangan kecil menggapai ujung jemari
Aku
berusaha bangkit, dengan setengah nafas yang tersisa
Namun
genggaman itu terurai kembali
Aku
lunglai, sendiri dalam batas tepi
Aku
masih tetap setia dalam rasa
Walau
kau kini entah kemana, lupakan kata yang
pernah kita sepakati,
Lalu
sesungging senyum yang pernah kau tabur,
dahulu
Menjadi
badai kemarahan yang tak pernah di mengerti
Memadamkan
kobaran asmara yang tertanam
Dan
aku menjadi butir butir debu
Terkoyak,
tertiup angin
Rindu
menjadi sembilu yang menyayat ujung nadi
Perih
menjadi singgasana
Dan
kau bak pecahan kaca, mengoyak telapak kaki
Berdarah
dan penuh luka, menghentikan langkah gontai
Aku
terdiam, dalam rindu yang berkecamuk
Mengharap
kau pulang
Dalam badai kegelisahan,
Tangerang 03/08/13 (toto cy)