TANPAMU
Bilakah hari itu bukan terpaan angin
merindu
Mungkin takan kutemui kedukaan
gersang yang memanjang
Atau bahkan tangis yang meretas dari
baal kelopak ini
Hingga hamparan mariyuana bak
bongkahan salju yang membeku
Aku menjadi cangkir tanpa air,
Menjadi lilin tanpa api,
Menjadi daun tanpa batang
Sendiri mengurung atma dalam raga
yang limbung
Mencipta sebuah diorama perjalanan
dalam kemairatan
Bukan aku yang kau tuju, sayang
Aku tak tergambar dalam seutas
lembar benakmu
Dan aku tak pernah tertambat di sisi
pelabuhan hatimu
Hingga ku terapung tak berarah
Ada gejolak badai ketika aku
berusaha menabuh angin
Aku dalam lingkaran maharana ketika asa
mulai mengeras
Rapuh dan remuk tersiram auramu yang
hilang
Kau mahadewi yang terbang entah
kemana