Sepenggal Syair
Asmara
Kugerakan ujung pena
bertinta biru
Patahan kata merangkai bait-bait kalimat
Tentang rindu dan
kegandrungan pada wajah tirus nan sendu
Yang melayangkan
bayang dalam khayal
Kau wanitaku yang
kupuja
Kutuliskan rangakai kata dalam sanjung panah asmara
Hatiku syahdu kala
kalimat mulai memanggilmu
Kau bersemayam indah
dintara dinding nafas dan kalbuku
Aku merindu untuk
mencinta
Selendang bertabur
mawar-mawar jingga
Melambai memanggil jemari kaki tuk melangkah
Sisakan tapak-tapak
lugas yang mengarah
Mendekat ekor langit dalam batas cakrawala
Aku tuliskan ini hai
wanita,,
Agar kau mengerti
bahwa kegandrunganku padamu adalah hal terindah
Bahwa kegandrunganku
padamu adalah luapan kidung asmarandana
Atau bahkan
kidung sukma
Yang mengisahkan
risalat cinta wishnu dengan Dewi laksmi
Hingga suarga
khayangan utarasegara menjadi Indraloka
Namun tetaplah
asmara tak lengkang di telan masa
Wanitaku,,
Inilah sepenggal syair asmara
Agar kau mengerti
bahwa panggilanku adalah sepenggal kata
Tak berbatas,, tak
bertepi
Risalat Asmara, Tangerang 25/07/13 (toto cy)