Pulang
Sepanjang perjalanan ini, laju angin menerpa
Dedaunan melambai, mengajak ingatanku akan
kampung halaman
Aroma pucuk-pucuk pinus, hempaskan nafas pada
desahmu dahulu
Dan angin terasa berat untukku hirup
Saat bayangmu melintas diambang pusaran
ingatan
Menjadi gelombang magma, dan kau menatapku
Menusuk jiwa kosong
Membakar kulit dada yang bercampur gemuruh
Aku terlena, bayangmu memanggil kembali
Jiwaku terkoyak, rasaku terhempas tapi aku
menyukainya
Liku jalan menuai pandangan hampa
Kau kembalikan ingatan saat-saat itu
Lingkar tanganmu, erat jemarimu
Mencengkram sesuatu yang pernah hampir
terlupakan
Kala kau, aku dan deretan pinus-pinus itu
Bersaksi akan perpisahan dua hati
Dan aku pergi saat kau menjauh
Lukakah,,??
Tak pernah terjawab deretan tanya
Hanya kau, aku dan jiwa kanak-kanak kita
melepas rangkulan rindu
Memisahkan benang merah dalam sua asmara
Aku terjatuh, lalu bangkit dan terjatuh
kembali
Sakit,,!!
Tapi, tetap ku peluk erat walau kadang ku
tersesat
Rindu menjadi taman-taman yang teramat luas
Dan aku tak bisa pergi, takku temukan jalan
untuk pulang
Kini,
Jalan berkelok ini, jatuhkan mataku akan
sayunya tatapanmu
Kembalikan hatiku dalam asmara kosong dalam
bertahun silam
Aku melangkan mengitari pinus-pinus yang
pernah kita lewati
Dan itu yang membuatku rindu
Aku di sini,
Pulang dan kembali tuk rasakan aroma harum
pucuk-pucuk pinus
Dan entahlah untuk jiwamu,,,,
Dalam kerinduan, Tangerang 28/07/13 (Toto Cy)