Air Mata
Hujan kembali datang sayang,
Membasuh wajah pasi diantara bintang yang enggan mengintip
Kau diam tanpa helaan nafas berarti
Dan aku terpuruk menyaksikan derai air mata di ujung ekor kelopak matamu
Adakah duka yang belum usai sayang?
Kupandangi dirimu diantara pendar hujan yang jatuh
Kau tetap diam, tanpa helaan nafas yang berarti
Dan aku bimbang melihat derai air mata makin membasahi rona wajahmu
Aku ingin bertanya kembali tentang duka yang belum usai
Namun ku tak mampu lagi bertanya
Karena manalah mungkin sosok bisu ini mampu tuk berkata-kata
Sementara untuk menyentuh pun itu takan lagi mungkin
Karena aku hanyalah seutas jiwa tak berraga
Dan air matamu memutarkan kembali
Kisah kita yang belum usai
Jakarta, kalut dalam kisah 23/07/13 (toto cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar