Senin, 22 Juli 2013

KERINDUAN

Dahulu Dalam Sebuah Syair

Melintas lagi senyum manismu dalam sampul catatan harianku
Usang  dan berdebu memang,,,
Tapi itulah  awal tirus wajahmu membayang kembali
Seolah  tersenyum dari derai kelambu yang tertutup noktah hitam pertikaian kecil         
Penyesalankah dalam senyum itu?
Rindukah dalam senyum itu ?
Ataukah cibirin pada kisah tak berarti ,
Pada kisah  kanak-kanak yang belajar merangkai renda asmara

Lis,, desahan  nafas ini diam
Tak terdengar tiupan angin
Tak terdengar derit bangku bambu yang pernah menjadi kisah indah
Tak terdengar pula dentingan dawai gitar dari gereja kecil tempat kita dulu bertemu
Semuanya diam,,, nyaris tanpa suara mengiringi rindu pada memori itu

Hanya saja,,,
Hatiku kini mengguntur dalam amuk kerinduan
Tapi tak pernah jua di mengerti
Inikah kisah penyair dalam jalan yang sebenarnya
Menangis tanpa ada satu titikpun air mata menggenang

Rindu kadang hadir melilit raga
Dan semuanya melindapkan lilin ketegaran
Lalu mati rasa, membeku dan membatu
Sementara bayangmu terus hadir dalam kelopak ujung mata
Tak berbatas dan tak pernah bertepi

Tangerang , Kerinduan  22/07/13 (Toto cy)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar