Sabtu, 20 Juli 2013

BIMBANG


Luruh
Aku masih mengingat  sembab matamu
Membasahi dada kiri ini
Kala rembulan mengintip dan berhenti sejenak
Melihat guguran hujan dari kelopak matamu
Dan aku tak sanggup memanjang lebarkan kebencian akanmu

Risalat maafkah ini,,??
Ketika hatiku mulai bergerak setelah mebeku entah dalam beberapa musim
Ataukah hati ini tlah luruh, bak pasir yang membatu lalu terkikis tertiup angin

Ah,,,,!!!
Tak ku tahu lagi, apa yang  menyelimuti  dinding kepala ini
Aku tlah menang, ataukah aku yang kalah ketika nanar matamu merayu kembali
Setelah kau biarkan musim yang teramat dingin menerpaku, dan aku merasa tlah gugur

Aku luruh Tuhan,,,!!
Bimbang diantara gejolak badai kegelisahan
Aku marah,,, tapi siapakah yang kan tahu marahku ini
Kalau s’lama ini aku diam

Aku tlah membeku
Saat kau datang kembali
Namun aku tak mampu menolak airmatamu
Hingga kini aku luluh, dan tak tahu lagi dimana kini ku berpijak


Tangerang, 21/07/2013 (Toto cy)

RINDUKU


Rindu kita sayang


Rindu kita sayang,,
Adalah hal terindah yang pernah meluluhkan lajunya waktu
Rindu kita sayang,,
Adalah hal terindah yang pernah mendekatkan jauhnya jarak
Rindu kita sayang,,
Adalah hal terindah  yang pernah mengisi ruang kosong

Lalu,,, rindu kita sayang,,
Menjatuhkan aku dalam perjalanan tak bertepi
Dan kau memandangku dalam garis di atas maya
Dibawah kesadaranku yang belum pulih untuk pulang

Apakah kau menangis sayang??
Karena rindu kita selalu bersama dalam ruang kosong
Hampa, dingin dan tak berujung
Atau kau tertawa karena rindu kita adalah padma liar diatas telaga
Dan kau mulai mengeras, membatu , dan terbiasa dengan kesendirian
Lalu aku terlupakan,,,,

Tangerang 21/07/13

FATHAMORGANA


Saat mencintaimu


Selamat pagi sayang,  rindukah kau hari ini?
Saat malam tadi tak bertabur bintang
Dan aku tak pernah bisa menjadi rembulan
Karena  aku hanya zat tak beraga

Selamat pagi sayang,,,
Tersisakah tempat buatku untuk menuliskan sirat cinta
Disaat sisa hujan masih menggelayut dimatamu
Dan hatimu luluh lantak di terjang badai
Saat kau berkayuh  tanpa arah, menjauh atau mendekatiku??

Selamat pagi sayang,,
Kualamatkan risalat ini untuk mu
walau tak mampu lagi ku berkata-kata
karena manalah mungkin seorang bisu bisa berpuisi
sementara untuk menyentuhmu tak lagi mampu
karena bagaimana mungkin zat tak berraga ini mengusap bulir embun di ujung dagumu
sementara aku tak mampu lagi memandangmu
karena saat ini aku hanyalah kebutaan malam

selamat pagi sayang,,
aku tak mampu lagi mengurai sebaris kata dua kalimat
karena aku tak tahu lagi, harus dimana kuartikan potongan syairku
dan itulah yang terbimbang
saat mencintaimu

Tangerang 21/072013 (toto cy)

SESAAT DALAM RINDU


Bulan masih sepasi


Aku memandangmu saat pendar langit mulai gelap
Bulan sepasi  hinggap  diujung riak rambutmu
Kau gadis yang membuat hatiku terus berpuisi
Melontar satu  kata ,dua kalimat
Dalam garis-garis pena yang hanya aku yang mengerti

Kau tersenyum dalam bimbangku
Lalu rasa itu mambalur menjadi gumpalan salju cair
Disini aku kedinginan
Disaat kau tertawa renyah dalam selimut cahaya bulan sepasi

Ooo,, aku merindumu
Dalam riak ombak pantai yang terus berkejaran
Berangkulan dalam buih yang aku lihat
Namun kau hanya sosok diam yang masih belum aku mengerti

Aku tak bermaksud menabuh angin
Namun badai itu t’lah meluluh lantakan keteguhan
Gelisah melanda, dan kau tak terlihat tersenyum bahkan sama sekali tak ber ekspresi
Amarahkah itu??
Atau kau mulai tak lagi nyaman menjadi  padma pengisi hati

Aku merindumu,,,
Walau kau entah siapa
Namun kau tetap bidadari dalam beberapa bagian hati ini
Dan kau terus ada sampai bulan sepasi itu hilang dalam rotasi sang waktu

Tangerang 21/072013 (toto Cy)

DALAM BATAS TAK BERTEPI

Bersama dalam diam

Aku masih memandangmu
kala bulan  melintas di ujung alismu
Aku terus diam dibalik temaram malam
Ketika bulan setengah lingkaran itu meluruskan kornea matamu
menembus jendela hati yang dihinggapi gamang dan ragu

kau terus diam, ketika mataku lindap tak mampu berkatup
saat memandangmu dibawah rembulan setengah lingkaran itu
aku marah dalam kecamuk yang tak jua dimengerti
sementara mega mulai menggelayut di ekor mata ini
namun sepasang jemari tak mampu mengusapnya

Aku memandangmu dibawah rembulan setengah lingkaran
embun menari dibawah dagumu
kau bisikanku dahulu, ketika berharap ini abadi
namun lilin telah lindap di terpa badai kegelisahan
dan hujan mulai mengguyur, aku tak mampu lagi memandangmu

Tangerang 20/07/2013


DALAM MEMORY LALU


Saat Cinta Masih Ada  


Disaat ku teringat kau kembali
Berdua bercerita di bawah remang rembulan
Tertawa mengisi debarnya rasa
Dalam cinta yang penuh nuansa warna
Kau bersandar dengan cinta dalam sebuah janji
Kita kan menyatu

Waktu terus berlalu, kau pergi sisakan mimpi
Gugurkan  rasa yang pernah tercipta
Saat canda tak lagi ada
Saat kabar tak pernah datang
Kau tlah pergi mengoyak asa,  sisakan sepi

          aku teringat bening matamu
          Aku terjatuh dalam bayang mu
          Kau yang tlah mengisi hati, kini tak lagi disini
          Tak tahukah aku sendiri
          Mengenang langkah, dari saat cinta masih ada
          Untukmu...

Waktu terus berlalu, kau pergi sisakan mimpi
Gugurkan  rasa yang pernah tercipta
Saat canda tak lagi ada
Saat kabar tak pernah datang
Kau tlah pergi mengoyak asa,  sisakan sepi