Bulan masih
sepasi
Aku memandangmu
saat pendar langit mulai gelap
Bulan sepasi hinggap diujung riak rambutmu
Kau gadis yang
membuat hatiku terus berpuisi
Melontar satu kata ,dua kalimat
Dalam garis-garis
pena yang hanya aku yang mengerti
Kau tersenyum
dalam bimbangku
Lalu rasa itu
mambalur menjadi gumpalan salju cair
Disini aku
kedinginan
Disaat kau
tertawa renyah dalam selimut cahaya bulan sepasi
Ooo,, aku
merindumu
Dalam riak
ombak pantai yang terus berkejaran
Berangkulan dalam
buih yang aku lihat
Namun kau
hanya sosok diam yang masih belum aku mengerti
Aku tak
bermaksud menabuh angin
Namun badai
itu t’lah meluluh lantakan keteguhan
Gelisah melanda,
dan kau tak terlihat tersenyum bahkan sama sekali tak ber ekspresi
Amarahkah itu??
Atau kau mulai
tak lagi nyaman menjadi padma pengisi
hati
Aku merindumu,,,
Walau kau
entah siapa
Namun kau
tetap bidadari dalam beberapa bagian hati ini
Dan kau terus
ada sampai bulan sepasi itu hilang dalam rotasi sang waktu
Tangerang 21/072013 (toto Cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar