Selasa, 11 November 2014

UNTUKMU YANG KU CINTA

Baid Do’a Untuk Rasa yang ada

Bila rasa ini salah tolong benarkan menurut hatimu
Agar kelak dikemudian hari aku dapat menemukan arti keinginanmu
Sehingga cahaya lentera takan salah tuk menyinari
Walau  takan pernah berarti apa-apa, selain remang pengurai gulita
Namun tak niscaya mungkin kan berarti pada saat pandangan mulai tak berarah

Bila rasa ini salah tolong benarkan menurut hatimu
Agar disaat bayu menerpa lilin ini takan melindap
Dan jemari  tetap mampu untuk mempercayai  cahaya yang lindap ini tetap hidup
Walau kuyakini takan memberikan kehangatan dalam hatimu
Tapi disinilah harapan itu ada

Jika rengkuh rasa ini mengikatmu, maafkan aku
Tapi inilah bentuk keterikatan atas ikhlasmu memberiku sebutir mutiara
Dan itulah keyakinan pelepas dahaga hati dalam penantian panjang
Saat telaga sudah mulai mengering atas padma yang merambat diatasnya

Maafkan jika s’mua menjadi keresahan rasa
Dan aku kan diam jika ini mulai menyiksa
Lalu kan ku lepaskan semua pengikat atma yang melingkar di balik hatimu
Tak adil rasanya jika merpati itu harus terikat dalam sangkar semu
Maka akan kulepaskan jika itu kebahagiaanmu
Dan aku ikhlas!!
Ikhlas dalam diam, dalam kata yang tak tersampaikan
Dalam kata yang tak bisa lagi berkata bahwa ada sejuta cinta yang yang tak terkata

Kau adalah keyakinan, lalu disaat embun itu mulai menghiasi ujung dagu
Aku kan tetap mengusapnya walau hanya dalam rasa
Karena tangan ini t’lah hilang daya tuk menyentumu
Dan aku tetap DIAM dalam kata

Yang kutahu saat teramat indah yang pernah ada
Adalah catatan kecil yang takan pernah hilang
Dan kan menjadi baid-baid do’a yang terlantun tak terkata
Untukmu, hanya untukmu..

Ini tak menyakitkan,, bisik malam yang selalu singgah saat rindu akanmu hadir
Anginpun tak bersuara, saat bayangmu menjadi ejaan dalam altar rindu
Dan aku tetap DIAM dalam rudung diamnya asmara
Inilah risalat yang menjadikan kita tenggelam dalam diam
Dan kau berkata dalam isak sangka ‘ini takan terlaksana’
Dan aku tetap DIAM

Kau baid do’a yang menjadikan cinta ini nyata
Kau baid do’a yang menuai harapan ini ada
Kau juga baid do’a yang sertakan hati pada hujan dalam kemarau panjang
Dan aku kan jadikanmu bidadari dalam singgasana indah ‘walau ini dalam diam’

Melangkahlah kekasih, ku lepaskan kepak sayapmu tuk meraih kebahagiaan
Namun jagalah mutiara itu,, suatu saat nanti kan ku jadikan itu berlian indah penghias mahkota kita
Dan kau kan berjalan dengan kepala tegak dan mata terbuka
Bukan dengan tertunduk dan sembab tangis yang selama ini menghiasi wajahmu

Inilah seutas do’a dalam jalan yang mulai meredup
Dan kau kan menjadi lentera disaat gerhana siang mulai datang
Dan aku kan menjadi percik bintang saat rembulan enggan bersinar
Bukan kesempurnaan yang menjadikan hadirmu sebagai asa
Tapi hadirmu adalah kesempurnaan saat aku mulai kehilangan asa

Pergilah bersama impian yang kau miliki
Dan kembalilah saat lelah mulai membebani hatimu
Bawalah padaku mutiara yang pernah kau katakan itu miliku
Dan akan kurangkul dengan keihlasan dan kebahagiaan

Tersenyumlah sayang, jangan kau paksa air mata menghiasi langkahmu
Terbanglah seperti bidadari mencari selendang yang hilang
Dan aku kan tetap diam menunggu
Ya,, menunggu dalam DIAM ,
Diantara baid-baid do’a untuk kebahagiaanmu

(Untuk  s’mua rasa, jagalah mutiara indah itu sayang_ Tangerang 11/11/14)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar