Debu di Angin
Aku masih mendengar dawai itu
Petikan denting merambat beraturan
Mengisi hati yang sebagian kosong tanpa
kamu,
Ya !!,, kamu
Kamu yang pernah mengisi sebagian besar ruang hati ini
Kamu yang pernah mengisi sebagian besar
hasrat ini
Dan kamu, yang pernah menghiasi angan-angan
ini
Dan kamu yang pernah memberikan mimpi-mimpi
Dan kamu yang pernah menjadi shimpony indah
Seperti bintang yang menemani malam
Seperti nyanyian nina bobo yang menghantar tidur di malam sunyi
Seperti tidur yang dihiasi mimpi-mimpi
Dan seperti mimpi ku kembali dalam hasrat
cintamu yang pernah ada
Kau pernah menjadi penyejuk saat mentari
membakarku
Kau pernah menjadi air saat dahagaku
melanda
Dan kau adalah percikan embun saat rembulan
tak datang
Dan kau adalah kidung asmarandana
Saat denting kecapi ku petik
Dan kau adalah chord-chord terindah
Aku terlena dalam denting melody sendu
Sampai saat ku terjaga ketika semua telah
sunyi
Hilang di telan angin
Dan aku dilanda badai gundah
Aku berteriak!!! Namun tak kau dengar
Karena tak mungkin teriakan bisu ini kan
lantang
Lalu aku
ingin mengejarmu, tapi tak mungkin itu membuatku mendekat
Karena tak mungkin seorang yang lumpuh
dapat menghampirimu
Lalu aku menangis mendekap atma
Karena kini semua sudah tak beraga
Dan kau pergi membawa kekagumanku yang
kandas
Bagai debu di angin
Jakarta, Kehilangan, 27/09/13 (Toto cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar