Jumat, 27 September 2013

KEHILANGAN



Debu di Angin

Aku masih mendengar dawai itu
Petikan denting merambat beraturan
Mengisi hati yang sebagian kosong tanpa kamu,
Ya !!,, kamu
Kamu yang pernah mengisi sebagian  besar ruang hati ini
Kamu yang pernah mengisi sebagian besar hasrat  ini
Dan kamu, yang pernah menghiasi angan-angan ini 
Dan kamu yang pernah memberikan mimpi-mimpi
Dan kamu yang pernah menjadi shimpony indah
Seperti bintang yang menemani malam
Seperti  nyanyian nina bobo  yang menghantar tidur  di malam sunyi
Seperti tidur yang dihiasi mimpi-mimpi
Dan seperti mimpi ku kembali dalam hasrat cintamu yang pernah ada

Kau pernah menjadi penyejuk saat mentari membakarku
Kau pernah menjadi air saat dahagaku melanda
Dan kau adalah percikan embun saat rembulan tak datang
Dan kau adalah kidung asmarandana
Saat denting kecapi ku petik
Dan kau adalah chord-chord terindah  
Aku terlena dalam denting melody sendu
Sampai saat ku terjaga ketika semua telah sunyi
Hilang di telan angin
Dan aku dilanda badai gundah
Aku berteriak!!!  Namun tak kau dengar
Karena tak mungkin teriakan bisu ini kan lantang
Lalu aku  ingin mengejarmu, tapi tak mungkin itu membuatku mendekat
Karena tak mungkin seorang yang lumpuh dapat menghampirimu
Lalu aku menangis mendekap atma
Karena kini semua sudah tak beraga
Dan kau pergi membawa kekagumanku yang kandas
Bagai debu di angin

Jakarta, Kehilangan, 27/09/13 (Toto cy)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar