Sisa Sang Masa
Bercintalah denganku
Sapa angin bangkitkan birahi malam
Pucuk pinus menari liar
mengolok asa yang lama tertinggal
Simpanlah detak jantung setiamu untuk kembang
di kemudian hari
“dan kau kan petik bersama
bilah luka”
Cela rembulan dengan pendar remang
Mataku terkatup, sejumput debu telah kunci ujung kornea
Nafas ini t’lah penuh aroma bisu dibalik pintu
Puri sang putri tertutup rampai dua telapak
Kuhitung, satu, dua lalu tak terkata
Ketika warna mulai memudar, pasi menjadi biasa
Dan aku tak sanggup menatap lagi
Walau ku tahu seutas senyum yang kau beri ‘dahulu’ adalah candu
Yang membuatku mati rasa
dalam rasa
Diamlah!!,,
sapa malam meleburkan angan-angan jingga
Cawanpun tertumpah, basahi permadani biru
Tetap aku mati rasa dalam rasa
Dan kau risalat yang singgah,,,
Dari bangkit hati tentang sisa sang masa
Dimana asmara sungguh tak tergapai asa
(masa-masa
tertinggal, (sidabowa memory). Jakarta 02/05/14 (Toto Cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar