Di Ambang Kerinduan
Kau pernah mengajakku, menatap sisa pendar
rembulan
Lalu kulingkarkan tangan ini dalam semampai
tubuhmu
Sesungging senyum sertai sayu tatapmu
Dan kucium aroma riak rambut yang menyentuh
tarikan nafas
Aku terpatri dalam lingkaran pesona aura
Dan kau makin merasuk di jiwa
Aku mengingat senyumu bersarang dalam lingkaran atma
Kurasakan derai aroma tubuhmu menghias
helaan nafas
Dan itu seperti kemarin, kemarin ketika aku
mengingatmu
Kau ajak aku nikmati pendar sisa rembulan
Dan kau bertaut dengan senyum mengambang
Aku terlena,,
Tapi tetap tak mengerti, senyum yang t’lah
hilang kini
Dan aku diam dalam dilema
Sayu tatapmu waktu itu, dan kini membuatku
berkaca
Entah aku cengeng, atau kau adalah hikayat
rasa
Hingga bulir embun turun keujung dagu
Dan kau tetap melihatku sayu dengan senyum
mengambang
Tetap tak ku mengerti saat kau pergi dalam
diam
Aku mengingat senyumu seperti kemarin
Masih
tetap dalam sisa pendar rembulan
Dan kau tersenyum mengambang
Lilitkan bimbang dan jatuhkan aku dalam
keterlenaan kosong
Terpatri dalam riak bayang saat senyum itu
tetap sama
Ah,,, selalu itu yang ada dalam rasa
Aku
tetap diambang rindu, dan kau diam
Pergi sisakan bimbang, dan terus tumbuhkan
kegamangan
Dan ku tak tahu dimana ada mu
Saat aku tetap merindu dalam sisa pendar
rembulan
tetap seperti kemarin (Tangerang), 23/09/13 diambang rindu _‘Toto Cy’ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar