Senin, 11 November 2013

Di Ambang Kerinduan




Di Ambang Kerinduan

Kau pernah mengajakku, menatap sisa pendar rembulan
Lalu kulingkarkan tangan ini dalam semampai tubuhmu
Sesungging senyum sertai sayu tatapmu
Dan kucium aroma riak rambut yang menyentuh tarikan nafas
Aku terpatri  dalam lingkaran pesona aura
Dan kau makin merasuk di jiwa

Aku mengingat  senyumu bersarang dalam lingkaran atma
Kurasakan derai aroma tubuhmu menghias helaan nafas
Dan itu seperti kemarin, kemarin ketika aku mengingatmu

Kau ajak aku nikmati pendar sisa rembulan
Dan kau bertaut dengan senyum mengambang
Aku terlena,,
Tapi tetap tak mengerti, senyum yang t’lah hilang kini
Dan aku diam dalam dilema

Sayu tatapmu waktu itu, dan kini membuatku berkaca
Entah aku cengeng, atau kau adalah hikayat rasa
Hingga bulir embun turun keujung dagu
Dan kau tetap melihatku sayu dengan senyum mengambang
Tetap tak ku mengerti saat kau pergi dalam diam

Aku mengingat senyumu seperti kemarin
Masih tetap dalam sisa pendar rembulan                                                     
Dan kau tersenyum mengambang
Lilitkan bimbang dan jatuhkan aku dalam keterlenaan kosong
Terpatri dalam riak bayang saat senyum itu tetap sama

Ah,,, selalu itu yang ada dalam rasa
Aku  tetap diambang rindu, dan kau diam
Pergi sisakan bimbang, dan terus tumbuhkan kegamangan
Dan ku tak tahu dimana ada mu
Saat aku tetap merindu dalam sisa pendar rembulan
tetap seperti kemarin  (Tangerang), 23/09/13 diambang rindu _‘Toto Cy’ )






Tidak ada komentar:

Posting Komentar